Musim libur anak sekolah telah
tiba. Jadi inget jaman dulu pas masih sekolah. Kalau udah mau liburan sekolah
rasanya bahagia sekali.
Kalau di desa seperti tempat
saya, waktu libur biasanya digunakan untuk keliling rame2 naik sepeda. Dari pagi
sampai sore, seperti gak ada capeknya. Kadang sampai lupa makan. Itu dulu waktu
jaman saya. Kalau sekarang sepertinya sudah sedikit bergeser budayanya.
Anak-anak jaman sekarang
mengalami peningkatan utamanya dalam hal fasilitas. Lihat saja tunggangan
mereka. Bukan lagi sepeda onthel melainkan sepeda motor. Dulu berenang di sungai sekarang di kolam
renang. Dulu main kelereng sekarang main game online. Lihat saja bagaimana
susasana di warnet atau rental PS kalau musim libur kayak gini. Dari pagi
sampai malam pasti penuh dengan anak2
usia sekolah.
Sulit sekali menemukan anak-anak
kecil yang bermain kasti atau kelereng di lingkungan saya beberapa tahun
belakangan. Yang ada malah anak-anak yg wira wiri naik sepeda motor sambil
guyonan (bercanda). Mereka gak sadar kalau ulah mereka itu bisa membahayakan
diri sendiri dan juga orang lain. Ya, namanya juga masih anak – anak. Mungkin
mereka belum berfikir samapai kesitu. Mereka hanya ingin bersenang –senang
saja. Dan utamanya adalah karena mereka difasilitasi oleh orang tuanya. Coba
kalau orang tuanya tidak mebelikan sepeda motor untuk anak- anaknya yg masi
usia SD atau SMP. Mungkin tidak akan seperti itu kejadiannya.
Di rental PS dan warnet juga tak
kalah ramenya. Apalagi sekarang yang namanya wanet dan rental PS sudah menjamur
di pedesaan. Tampak juga beberapa anak yg tampak khusyu’ memegang handpone atau tabletnya. Mulai dari
main game sampai facebook. Bahkan salah
satu keponakan saya pernah bilang kalau sehari bisa update status sampai
puluhan kali. Hampir setiap anak sekarang sudah memiliki HP. Dan biasanya HP
nya sudah lumayan canggih, tidak seperti hp saya yg hanya bisa buat telpon dan
sms hehehe.
Itu kalau di daerah saya yang
bisa dibilang lingkungan pedesaan. Di daerah perkotaan beda lagi. Kemarin saya
melihat banyak anak-anak berkeliaran di jalan. Saya kira mereka mau bermain,
gak taunya mau minta uang. Satu persatu orang dihampiri sambil menengadahkan
tangan mereka. Saya rasa mereka bisa dapat puluhan bahkan ratusan ribu selama
liburan. Mereka sebenarnya tidak tampak seperti anak yg kekurangan dari segi
ekonomi. Mungkin mereka kepingin jajan atau ke game center tapi gak dikasih
uang sama orang tuanya. Miris juga melihat kondisi kayak gini. Masih kecil
sudah terbiasa meminta-minta. Gimana kalau sudah dewasa ya?
Di pusat perbelanjaan juga banyak
anak-anak usia sekolah yg berkeliaran tanpa didampingi orang tuanya. Mungkin
kalau di desa ada mall jadinya akan seperti ini juga.
Kira-kira masih ada gak anak-anak
yg menyempatkan waktu untuk membaca buku di waktu libur kayak gini. Semoga saja
masih banyak orang tua yg peduli dengan hal-hal seperti ini dan membimbing
anaknya untuk mengisi waktu libur dengan cara yang positif.
Mungkin perlu ditambahkan mata
pelajaran mengenai permainan dan lagu-lagu
tradisional di sekolah supaya anak-anak tidak melulu terkontaminasi
dengan boyband atau girlband yang lagunya jauh dari dunia anak-anak. Pihak
sekolah juga sebaiknya memberikan pengarahan kepada orang tua murid tentang
bagaimana cara mengisi liburan yang positif.