Wednesday, December 17, 2014

Kurikulum dan Kondisi Psikologis Siswa

Bicara mengenai kurikulum pendidikan di Indonesia memang gak ada habisnya. Sebuah keputusan cukup mengejutkan dibuat oleh bapak Menteri Anies Baswedan. Beliau menginstruksikan penghentian penerapan kurikulum 2013 di beberapa sekolah. Terlepas dari pro kontra yang ada saya sendiri sebagai orang awam kurang begitu srek dengan kurikulum ini. Alasannya banyak tenaga pendidik yang sejatinya belum siap untuk mengaplikasikannya di kelas. kurangnya waktu sosialisasi dan pelatihan dinilai menjadi salah satu sebabnya. 

Para siswa pun juga belum sepenuhnya siap beradaptasi dengan kurikulum 2013. Bahkan mungkin juga banyak yang tidak tahu tentang pergantian kurikulum ini. Bagi mereka PR bertumpuk sudah cukup menyita waktu. Keponakan saya yang duduk di kelas 5 madrasah ibtidaiyyah setiap harinya harus menerima sekitar 4 mata pelajaran di kelas. belum lagi tugas merangku dan PRnya. Entah saya yg lebai atau bagaimana, rasanya kasihan sekali melihatnya. Dan parahnya hanya sedikit yg bisa mereka pahami. 

Perbaikan Kurikulum memang diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan anak bangsa. Namun juga sangat penting untuk memperhatikan kondisi psikologis para siswa. Kebanyakan siswa itu tidak memahami pelajaran karena sudah pasrah dan takut duluan sebelum dijelaskan. Jadi ya ketika dijelaskan sudah gak ada semangat untuk mendengarkannya. Waktu masih sekolah saya sendiri sering seperti itu. Menurut saya, yang terpenting adalah bagaimana membuat para siswa  merasa nyaman berada di kelas dan memiliki gambaran tentang tujuan dari belajar itu sendiri. Apalagi untuk siswa sekolah dasar. Janga hanya menyuruh mereka mengerjakan tugas dari internet yang kebanyakan justru disalahgunakan.

Jadi ada baiknya masalah psikologis siswa juga menjadi pertimbangan tersendiri dalam menyusun kurikulum. Para guru hendaknya mengerti betul tentang bagaimana memahami kondisi psikolgis siswanya agar transfer ilmu bisa berjalan dengan lancar tanpa membebani siswa maupun gurunya.


2 comments:

  1. Tulisan ini yang ditulis juga di kompasiana ya, Bu Ika

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, betul mas. itu akun kompasiana saya. slam kenal

      Delete