Friday, April 3, 2015

Hasil Foto dengan Android One Mito Impact A10

Ini dia hasil jepretan kamera smartphone Mito Impact A10.








Raskin Tak Layak Dimakan, Salah Siapa?

Beberapa waktu yang lalu saya mengantar saudara ke balai desa untuk mengambil jatah beras raskin bantuan dari pemerintah. Di desa saya birokrasinya tidak ruwet sehingga proses pengambilannya lancar tanpa kendala.

Besoknya saudara saya itu menceritakan kalau beras yang didapat dari pemerintah tersebut tidak layak dikonsumsi. Saya kira sudah banyak juga yang memberitakan masalah ini. Padahal kan mereka juga tidak mendapatkannya secara gratis. Kalau gak salah waktu itu saudara saya harus menebus beras tersebut dengan harga 24 ribu.

Lalu siap yang harus disalahkan kalau sudah seperti ini? Yang pertama disalahkan pastilah presidennya. Padahal saya yakin Pak Presiden juga tidak menginginkan hal miris seperti ini terjadi. Ya begitulah negeri ini. Penuh dengan orang-orang tamak yang tega memakan jatah orang kurang mampu. Jangankan beras, aspal saja dimakan. Tapi saya suka gemes kalau mikirin masalah kayak begini.

Betapa teganya oknum-oknum yang ditugasi mengurusi pengadaan berasuntuk rakyat miskin ini. Kalau niatnya mebantu kenapa malah memberikan sesuatu yang bahkan tak layak dikonsumsi. Saudara saya bilang kalau beras itu harus digiling lagi supaya setidaknya bisa dimakan. Meski begitu dia sendiri merasa tidak tega memberi makan anaknya dengan beras tersebut.

Itulah sebabnya kenapa banyak penerima beras bantuan yang kemudian menjualnya ke pedagang. Lalu untuk apa pedagang membeli beras tak layak konsumsi itu? Kalau di desa biasanya beras tak layak seperti digunakan untuk "buwuh" alias menyumbang orang yang sedang hajatan.Harganya memang lebih murah dari beras yang normal. Makanya tak sedikit yang membeli beras tak layak ini.

Padahal kan tujuan pemerintah memberi beras itu supaya warga yang kurang mampu tidak perlu bingung lagi membeli beras. Saya tidak tau siapa pihak yang sebenarnya patut disalahkan  dalam hal ini. Namun betapa hinanya orang-orang yang tega memanfaatkan jatah warga kurang mampu untuk memperkaya diri sendiri.

Tujuan pemerintah sebenarnya bagus, tapi kalau oknum yang diberi amanah tidak bertanggung jawab pasti tujuan pemerintah tidak akan tercapai. Sungguh perlu kesadaran tinggi untuk mengubah mental tamak.


Sunday, February 22, 2015

Mito Impact A10 Telah Mendarat di Rumah

Alhamdulillah, setelah menunggu selam 15 harian, akhirnya HP baru yang ditunggu-tunggu adek saya datang juga. Yup, Mito Impact A10, si hp android One yang harganya memang cukup murah. Seperti tertulis pada posting sebelumnya, disini.

Awalnya say kira hp ini baru akan dikirim tanggal 23 Februari namun nyatanya tanggal 21 malah udah nyampe. Pas paketnya nyampe kebetulan saya lagi gak dirumah. Yang nerima paketnya ibuk saya. Begitu pulang liat ada paket di meja yang ada tuliasnnya Blibli.Meskipun belum lihat isinya, rasanya udah lega karena barangnya benar-benar nyampe dirumah. Saya kira nyampeknya bakalan lama soalnya alamat rumahku kan di pelosok desa yang bahkan gak ada nama jalannya.
paket kiriman dari blibli

Pas saya pegang kok ringan banget. Udah parno aja, takut Hapenya disulap jadi kertas. Setelah dibuka tambah lega rasanya karena isinya benar-benar hp Mito Impact sesuai yang dijanjikan. Alhamdulillah.




Friday, February 20, 2015

Terima Kasih Pak Polisi, Telah Mengingatkanku Bersedekah


Bersedekah di hari Jumat memang sangat dianjurkan.Lah kalau sedekah sama pak polisi gimana ya?
Jadi ceritanya kemarin mau nganterin adek ke RS buat periksa mata. Minus mata adek udah semakin bertambah , jadi udah waktunya ganti kacamata.  Waktu mau berangkat emang agak keburu soalnya kan harinya hari jumat. apalgi polinya jam 11 udah tutup.
Karena mau manfaatin Askes alias BPJS aku suruh adek buat minta rujukan ke puskesmas deket rumah. Dasar adekku ini memang suka lelet, minta rujukan aja sampai 1 jam lebih. Akhirnya berangkat ke RS nya agak kesiangan, sekitar jam setengah sepuluhan.
Padahal jarak dari RS ke rumah lumayan jauh. Kalau naik motor sekitar setengah jam. Bismillah, akhirnya berangkat naik motor ke RS. adek di belakang, aku yang nyetir. Hari jumat di jam-jam segitu emang agak rame jalanannya.

Udah mau sampe RS eh ada rame-rame deket lampu merah. Ternyata ada operasi lalin. semua kendaraan disuruh minggir buat diperiksa surat-suratnya. Karena merasa udah lengkap dan motor juga g menyalahi aturan aku pede aja. Buka dompet ambil SIM dan STNK. aku kira udah beres, gak taunya si pak polisi bilang kalau aku melakukan tindakan pelanggaran. Karena bener-gak merasa ada yang salah , aku tanya ke pak polisinya salahku apa. Katanya lampu depan saya mati. padahal kan itu lampu otomatis. Usut punya usut ternyata yang saya aku nyalain lampu yang bawah yang aku baru tau kalau lampunya rusak. Kena tilang deh.Aku bilang ke pak polisi yang agak gendut itu kalau aku gak tau kalau lampunya rusak dan mau buru-buru ke RS. Tapi ya tetap saja gak ada belas kasihan sama sekali. yasudahlah pasrah aja ditilang.
surat Cinta dari pak Polisi


Padahal sebentar lagi poli mata di RS udah mau tutup. Aku lihat udah jam 10 aja. Belum lagi ngurus ke BPJS nya. Mau marah tapi ya percuma.  Si pak polkis nawarin mau titip atau ikut sidang sendiri. Aku milih buat ikutan sidang aja, biar gak salah sasaran. Di situ banyak juga yang kena tilang dan rata-rata pada nitip duit ke pak polkis 50rb. Lumayan yah. tinggal kaliin aja tuh berapa orang yang kena tilang.
Habis itu aku dikasih surat tilang warna merah dan STNK disita. Udah dapet surat tilangnya aku ucapin terima kasih sama pak polisinya. "Matursembahnuwun Pak".

Nyampe di RS , alhamdulillah masih dilayani meskipun polinya udah mau tutup. Alloh masih memberi kemudahan rupanya. Padahal tadi mikirnya mikirnya bakal sial terus gara-gara ditilang pak polisi.

Sambil nunggu adek yang ikut sholat Jumat di masjid RS, aku jadi inget kejadian ditilang tadi. Mungkin pak polisi tadi itu mau ngasih kesempatan untuk bersedekah di hari Jumat. Kan pahalanya gede tuh. Yah seenggaknya ini peringatan untuk banyak - banyak bersedekah di hari jumat. Maturnuwun Pak ................


 



Friday, February 6, 2015

Pengalaman Ikut Pre Order Mito Impact di Blibli.com

Beberapa hari yang lalu adik saya yang super duper nyebelin minta dibelikan hape lagi. Padahal hapenya yang lama cuma sedikit rusak dan hanya perlu diservis saja. Lama tak saya tanggapi tiba-tiba kemarin dia nyuruh saya untuk membelikan ponsel Android One yang sedang  Booming melalui situs blibli.com. Lagi-lagi karena promo yang katanya murah. Katanya harganya cuma 600 ribu, tapi adik saya itu gak baca persyaratannya dimana kalau mau beli dg harga tersebut harus bayar pakai kartu kredit.

Tapi masih ada opsi lain yang pastinya tidak semurah kalau bayar pakai kartu kredit. Akhirnya saya order 1 ponsel Mito impact dengan harga 749ribu udah include ongkir.  Bayarnya pakai internet banking BCA. Sesudah melakukan pembayaran melalui klikbca konfirmasi pesanan pun dikirim via email.
Terus terang baru kali ini say ikutan pre order seperti ini. Kalau beli di FJB sih sudah pernah. Pake rekber tentunya biar aman. Bibli sendiri juga kurang familiar, gak seperti lazada yang memang sudah sering menjadi partner produsen ponsel untuk menjual produknya. 
Kembali ke masalah order yang tadi, akhirnya say dapat email konfirmasi stelah melunasi pembayaran. 
  
Gambar diatas itu konfirmasi dari blibli kalau pesanan sukses. Berarti adik saya mesti nunggu sampai paling cepat 13 Februari untuk menjajal langsung ponsel Android One murah ini. Semoga saja pengirimannya sesuai yang dijanjikan dan barangnya sampai dalam kondisi yang utuh.

Kalau udah nyampe InsyaAlloh akan saya tulis review versi amatirnya disini. 

Wednesday, January 7, 2015

Hati-Hati Menayangkan Data Pribadi di Internet

Sekarang ini internet sudah menjadi "dunia kedua" bagi mayoritas penduduk dunia. Hampir semua aktivitas bisa dilakukan secara online mulai dari cari kerja, kuliah, transfer uang, jual beli, bahkan cari jodoh pun juga bisa dilakukan secara online. Adanya internet membuat semua jadi mudah dan menghemat waktu serta biaya. Untuk transfer uang kita gak perlu yang namanya pergi ke ATM ataupun bank. Cukup punya koneksi internet dan gadget untuk mengakses semisal hp atau laptop uang yang kita transfer bisa langsung sampai saat itu juga. Udah gitu nama pengirimnya juga bisa dicek. Hal ini mempermudah aktifitas jual beli online dimana pembeli dan penjual tidak saling bertemu secara langsung.

Namun begitu dunia maya juga menyimpan potensi bahaya. Banyak dari kita yang mempublish identitas pribadi seperti no hp, pin bb, foto ktp,ijazah,dsb. Kebiasaan seperti itulah yang memunculkan niat jahat sebagian orang yang mungkin kurang kerjaan. Seringkali saya menerima email yang isinya menwarkan hibah sejumlah uang hingga tawaran pekerjaan. Bagi orang yang sudah faham betul pastilah tau kalau itu cuma tipuan, tapi bagi yang mungkin baru mengenal internet ceritanya akan lain. Bisa jadi mereka akan mempercayai tipuan itu dan merespon apa yang diminta oleh pengirim email.

Saya sempat beberapa kali memposting no hp di internet. Hasilnya berbagai macam sms penipuan masuk ke inbox hp saya. Kemaren saya juga ditelpon oleh orang yang katanya dari HRD sebuah asuransi ternama di Indonesia. Entah darimana dia dapat no hp saya. Tapi dia tahu almamater saya dan menawari saya pekerjaan sebagai Financial Consultant (FC) a.k.a agen asuransi.  Dia menyuruh saya datang ke kantornya yang ada di Surabaya keesokan harinya. Nah lho rumah saya kan jauh dari Surabaya. Bagi yang tidak tau pasti dikiranya akan mendapat posisi yang lumayan di perusahaan itu. Tapi bagi yang sudah tau ya mungkin tidak akan langsung menanggapi. 

Pernah juga saya di sms orang yang katanya ingin membeli HP saya. Padahal saya gak jual HP lho.Kalau cuma 1 orang sih gak masalah. Lha kalau yang sms banyak kan mengganggu juga. 

Sejatinya menyampaikan identitas itu penting agar orang mudah menghubungi kita jika ada keperluan. Namun, masih banyaknya oknum yang tidak bertanggunga jawab seperti itu membuat kita harus lebih berhati - hati agar tidak dimanfaatkan orang lain untuk hal-hal negatif.

Tuesday, January 6, 2015

TPQ Ala Ibu-ibu

Beberapa minggu belakangan, ibu-ibu di tempat saya beramai-ramai belajar ngaji Al Qur'an lagi. Awal mulanya, ada seorang perempuan yang menyewa rumah tetangga saya untuk tempat tinggal. Beliau itu seorang guru ngaji yang mengajarkan membaca Al Qur'an baik kepada anak-anak maupun orang dewasa. Mungki itulah cara Allah untuk memberikan hidayah. Ibu-ibu kemudian berkeinginan untuk belajar membaca Al-Qur'an dari iqro'. Keinginan itu berawal dari kesadaran akan kurangnya kefasihan dalam membaca Al-Qur'an. 

Gayung pun bersambut. Sang guru ngaji menyanggupi untuk mengajari mereka seminggu sekali selepas isya'. Kira-kira ada sekitar 15 orang yang ikut belajar ngaji. tidak banyak memang, tapi sangat menyejukkan melihat semangat belajar mereka di usia yang sudah tidak muda lagi. tetapi yang ikut bukan cuma para tetua saja. Ada juga beberapa ibu muda dan yang belum ibu-ibu seperti saya hehehe. Saya sendiri sadar betul kemampuan saya membaca Al-qur'an masih jauh dari sempurna. Karenanya saya tidak melewatkan kesempatan ini.

"Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya". Begitulah kutipan hadits yang mengingatkan kita untuk senantiasa belajar Al-Qur'an dan jika sudah bisa gantian mengajarkannya pada orang lain yang belum bisa. Sang guru ngaji yang berpenampilan kalem itu dengan sabar mengajari ibu-ibu tanpa harus menggurui. Semoga Alloh memberikan limpahan pahala kepada  beliau.