Thursday, December 26, 2013

Film "Soekarno", Sebenarnya Bagus Gak Sih?

Tadi pagi saya lihat sekilas di tv ada beberapa orang yg berdemo di depan sebuah gedung bisokop. Yang didemo adalah film yg sekarang ini sedang jadi kontroversi " Soekarno". Tampak seorang yg kelihatannya seperti seorang kyai yg menjadi pimpinan demo.

Sejujurnya saya tidak begitu mengerti mengapa film ini harus menjadi kontroversi. Toh saya juga belum dan tidak berniat untuk menonton. Beberapa hari yg lalu saya diajak seorang teman untuk menonton film ini namun saya menolak. Bukannya tidak menghormati sejarah, tapi saya memang kurang begitu suka dg film seperti itu. 
Kalau dari cerita teman saya yang sudah nonton katanya sih biasa saja. Lalu mengapa harus menjadi kontroversi? menurut yang saya lihat di tv, Si salah satu anak Bung Karno menilai ada cerita yg tidak sesuai dengan sejarahnya. Trus katanya juga si pemeran utamanya tidak sesuai dengan sosok Bung Karno ( ya iyalah, namanya juga cuma memerankan). 

Terlepas dari kontroversinya, film ini katanya cukup diminati. Entah karena kontroversinya atau memang karena jalan ceritanya.  Yang jelas, seolah sudah menjadi budaya di negeri ini bahwa film yg kontroversial justru akan semakin membuat orang penasaran untuk menonton. 


 

Wednesday, December 25, 2013

Libur Sekolah, Dulu dan sekarang



Musim libur anak sekolah telah tiba. Jadi inget jaman dulu pas masih sekolah. Kalau udah mau liburan sekolah rasanya bahagia sekali.

Kalau di desa seperti tempat saya, waktu libur biasanya digunakan untuk keliling rame2 naik sepeda. Dari pagi sampai sore, seperti gak ada capeknya. Kadang sampai lupa makan. Itu dulu waktu jaman saya. Kalau sekarang sepertinya sudah sedikit bergeser budayanya.

Anak-anak jaman sekarang mengalami peningkatan utamanya dalam hal fasilitas. Lihat saja tunggangan mereka. Bukan lagi sepeda onthel melainkan sepeda motor.   Dulu berenang di sungai sekarang di kolam renang. Dulu main kelereng sekarang main game online. Lihat saja bagaimana susasana di warnet atau rental PS kalau musim libur kayak gini. Dari pagi sampai malam pasti penuh dengan  anak2 usia sekolah.
Sulit sekali menemukan anak-anak kecil yang bermain kasti atau kelereng di lingkungan saya beberapa tahun belakangan. Yang ada malah anak-anak yg wira wiri naik sepeda motor sambil guyonan (bercanda). Mereka gak sadar kalau ulah mereka itu bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Ya, namanya juga masih anak – anak. Mungkin mereka belum berfikir samapai kesitu. Mereka hanya ingin bersenang –senang saja. Dan utamanya adalah karena mereka difasilitasi oleh orang tuanya. Coba kalau orang tuanya tidak mebelikan sepeda motor untuk anak- anaknya yg masi usia SD atau SMP. Mungkin tidak akan seperti itu kejadiannya.

Di rental PS dan warnet juga tak kalah ramenya. Apalagi sekarang yang namanya wanet dan rental PS sudah menjamur di pedesaan. Tampak juga beberapa anak yg tampak khusyu’  memegang handpone atau tabletnya. Mulai dari main game sampai facebook.  Bahkan salah satu keponakan saya pernah bilang kalau sehari bisa update status sampai puluhan kali. Hampir setiap anak sekarang sudah memiliki HP. Dan biasanya HP nya sudah lumayan canggih, tidak seperti hp saya yg hanya bisa buat telpon dan sms hehehe.
Itu kalau di daerah saya yang bisa dibilang lingkungan pedesaan. Di daerah perkotaan beda lagi. Kemarin saya melihat banyak anak-anak berkeliaran di jalan. Saya kira mereka mau bermain, gak taunya mau minta uang. Satu persatu orang dihampiri sambil menengadahkan tangan mereka. Saya rasa mereka bisa dapat puluhan bahkan ratusan ribu selama liburan. Mereka sebenarnya tidak tampak seperti anak yg kekurangan dari segi ekonomi. Mungkin mereka kepingin jajan atau ke game center tapi gak dikasih uang sama orang tuanya. Miris juga melihat kondisi kayak gini. Masih kecil sudah terbiasa meminta-minta. Gimana kalau sudah dewasa ya?

Di pusat perbelanjaan juga banyak anak-anak usia sekolah yg berkeliaran tanpa didampingi orang tuanya. Mungkin kalau di desa ada mall jadinya akan seperti ini juga.

Kira-kira masih ada gak anak-anak yg menyempatkan waktu untuk membaca buku di waktu libur kayak gini. Semoga saja masih banyak orang tua yg peduli dengan hal-hal seperti ini dan membimbing anaknya untuk mengisi waktu libur dengan cara yang positif.
Mungkin perlu ditambahkan mata pelajaran mengenai permainan dan lagu-lagu  tradisional di sekolah supaya anak-anak tidak melulu terkontaminasi dengan boyband atau girlband yang lagunya jauh dari dunia anak-anak. Pihak sekolah juga sebaiknya memberikan pengarahan kepada orang tua murid tentang bagaimana cara mengisi liburan yang positif.

Monday, December 16, 2013

Hikmah Kematian Mita Diran

Kemarin, di twitter ada berita heboh tentang meninggalnya seorang copywriter muda bernama Mita Diran (27 tahun). Perempuan yang bekerja pada bidang periklanan di salah satu agency ternama di Indonesia Y&R (Young & Rubicam) dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan bekerja selama 30 jam nonstop. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun.

Almarhumah dikabarkan juga sempat mengkonsumsi minuman suplemen berkafein tinggi. Apapun penyebab pastinya yg jelas kejadian ini setidaknya membuat kita sadar akan pentingnya istirahat. Atasan seharusnya memikirkan juga tentang kondisi fisik pekerjanya, tidak hanya menuntut kesempurnaan hasil kerja. Jangan hanya karena merasa sudah memberikan gaji yg tinggi lalu melupakan sisi kemanusiaan.

Selain itu seorang pekerja juga harus bisa mengukur kemampuan fisiknya sendiri. Giat bekerja memang bagus, tapi kalau berlebihan tetaplah tidak baik. Berkali2 Allah memperingatkan dalam Al Qur'an  bahwa segala sesuatu yg berlebihan tidak disukai-Nya. Saya jadi teringat almarhum bpak saya. Beliau adalah orang yg sangat sedikit menggunakan waltu istirahat dan suka sekali mengkonsumsi minuman suplemen. Akibatnya beliau menderita gagal ginjal hingga akhirnya kembali ke sisi Allah SWT. 

Sekali lagi, adalah sangat penting bagi kita untuk mengatur waktu, kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat. Semoga allah selalu memberikan petunjuk-Nya.   



Saturday, December 14, 2013

Jangan Terlalu Dekat, Jangan Terlalu Baik

Beberapa waktu yang lalu seorang teman menasehati saya. "Jadi orang jangan terlalu baik sama orang lain, trus jangan terlalu dekat, sewajarnya saja ".

Ketika saya bertanya sebabnya dia menjelaskan kalau misalnya kita terlalu baik sama orang maka bisa saja suatu saat kita dimanfaatkan. Terus terang saya agak kurang sependapat. Menurut saya ketika kita berbuat baik pada seseorang ya harus ikhlas, tidak perlu memikirkan bagaimna nantinya. Setiap kebaikan itu pasti terbalas suatu saat nanti. Ya, meskipun yg namanya iklas itu suliiiiit sekali.

untuk masalah jangan terlalu dekat lain lagi alasannya. dia bilang kalau kita terlalu dekat dengan orang lain maka sedikit saja kita menjauh akan jadi masalah besar. kira2 seperti itu. Ada benarnya juga omongan teman saya ini. Beberapa kali saya terkenan masalah karena terlalu dekat dg orang.

Intinya semua yg berlebihan itu tidak baik. Meskipun kadang kita sudah berniat baik. Kira2 seperti itu makna yg saya tangkap dari nasehat teman saya itu. Sungguh, saya ini masih perlu banyak dinasehati......................

Monday, December 9, 2013

Kalung Ajaib

Tadi pagi saya disuruh gantiin budhe buat jaga nunggu pakdhe saya yg sedang sakit di UGD Puskesmas desa. Alhamdulillah disitu  sudah ada kamar inapnya, jadi kalau ada yg sakit ringan seperti tipes, muntaber, demam,dll tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit umum yg tempatnya lumayan jauh. Alhamdillah juga Pakdhe saya sudah lumayan membaik setelah kemarin sempat lemes banget. 

Setelah terlibat obrolan yg cukup serius dg pakdhe, seperti biasa saya mulai mengamati lingkungan sekitar. Suasana lumayan ramai di pagi hari soalnya para petugasnya lagi apel pagi kayaknya. Habis itu dokter yg bertugas memeriksa pasien rawat inap satu persatu. 

Karena cuma ada 3 pasien sepertinya si dokter masih punya cukup waktu luang. Terdengar seorang dokter menelpon temannya dengan suara yg cukup untuk membuat orang disekitarnya terpaksa "menguping". Termasuk saya, hehehe. Menurut saya sih itu kurang pantas dilakukan seorang dokter jaga karena bisa saja mengganggu pasien. Tapi ya mungkin itu sudah kebiasaan sebagian dari kita untuk menelpon dg suara yg cukup keras. 

Dari apa yg saya dengar sepertinya si ibu dokter itu sedang menelpon teman lamanya. Diawali dg berbasa basi menanyakan kabar, lalu mulai bertanya tentang pekerjaan. Sedari awal saya sudah bisa menebak kalau si ibu itu ada maunya. Dan benar saja, ternyata dia mau mengajak temannya untuk ikut sebuah MLM yg menjual produk berupa kalun yg katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.  Untuk merknya tak perlulah disebutkan disini.  Jadi ceritanya dia mau ngajak ketemuan si teman lamanya itu untuk dikasih penjelasan mengenai MLM itu. 

Wah, seandainya kalung itu bener2 bisa membantu peyembuhan bisa2 dokter gak laku lagi kali ya hehe. Trus apakah mereka yg punya kerjaan sampingan jualan kalung ajaib ini gak takut dianggap melalaikan tanggung jawab. Soalnya saya melihat banyak dokter yg lebih sibuk mengembangkan jaringan MLM nya ketimbang ngurus pasien. Gak semua sih, tapi saya melihat ada beberapa yg seperti itu.

Tapi ya sudahlah. Semoga anggapan saya ini tidak benar. Untuk masalah kasiat kalung itu sejujurnya saya tidak begitu percaya. Ya meskipun mereka bilang itu bisa dijelaskan secara ilmiah.