Wednesday, January 7, 2015

Hati-Hati Menayangkan Data Pribadi di Internet

Sekarang ini internet sudah menjadi "dunia kedua" bagi mayoritas penduduk dunia. Hampir semua aktivitas bisa dilakukan secara online mulai dari cari kerja, kuliah, transfer uang, jual beli, bahkan cari jodoh pun juga bisa dilakukan secara online. Adanya internet membuat semua jadi mudah dan menghemat waktu serta biaya. Untuk transfer uang kita gak perlu yang namanya pergi ke ATM ataupun bank. Cukup punya koneksi internet dan gadget untuk mengakses semisal hp atau laptop uang yang kita transfer bisa langsung sampai saat itu juga. Udah gitu nama pengirimnya juga bisa dicek. Hal ini mempermudah aktifitas jual beli online dimana pembeli dan penjual tidak saling bertemu secara langsung.

Namun begitu dunia maya juga menyimpan potensi bahaya. Banyak dari kita yang mempublish identitas pribadi seperti no hp, pin bb, foto ktp,ijazah,dsb. Kebiasaan seperti itulah yang memunculkan niat jahat sebagian orang yang mungkin kurang kerjaan. Seringkali saya menerima email yang isinya menwarkan hibah sejumlah uang hingga tawaran pekerjaan. Bagi orang yang sudah faham betul pastilah tau kalau itu cuma tipuan, tapi bagi yang mungkin baru mengenal internet ceritanya akan lain. Bisa jadi mereka akan mempercayai tipuan itu dan merespon apa yang diminta oleh pengirim email.

Saya sempat beberapa kali memposting no hp di internet. Hasilnya berbagai macam sms penipuan masuk ke inbox hp saya. Kemaren saya juga ditelpon oleh orang yang katanya dari HRD sebuah asuransi ternama di Indonesia. Entah darimana dia dapat no hp saya. Tapi dia tahu almamater saya dan menawari saya pekerjaan sebagai Financial Consultant (FC) a.k.a agen asuransi.  Dia menyuruh saya datang ke kantornya yang ada di Surabaya keesokan harinya. Nah lho rumah saya kan jauh dari Surabaya. Bagi yang tidak tau pasti dikiranya akan mendapat posisi yang lumayan di perusahaan itu. Tapi bagi yang sudah tau ya mungkin tidak akan langsung menanggapi. 

Pernah juga saya di sms orang yang katanya ingin membeli HP saya. Padahal saya gak jual HP lho.Kalau cuma 1 orang sih gak masalah. Lha kalau yang sms banyak kan mengganggu juga. 

Sejatinya menyampaikan identitas itu penting agar orang mudah menghubungi kita jika ada keperluan. Namun, masih banyaknya oknum yang tidak bertanggunga jawab seperti itu membuat kita harus lebih berhati - hati agar tidak dimanfaatkan orang lain untuk hal-hal negatif.

Tuesday, January 6, 2015

TPQ Ala Ibu-ibu

Beberapa minggu belakangan, ibu-ibu di tempat saya beramai-ramai belajar ngaji Al Qur'an lagi. Awal mulanya, ada seorang perempuan yang menyewa rumah tetangga saya untuk tempat tinggal. Beliau itu seorang guru ngaji yang mengajarkan membaca Al Qur'an baik kepada anak-anak maupun orang dewasa. Mungki itulah cara Allah untuk memberikan hidayah. Ibu-ibu kemudian berkeinginan untuk belajar membaca Al-Qur'an dari iqro'. Keinginan itu berawal dari kesadaran akan kurangnya kefasihan dalam membaca Al-Qur'an. 

Gayung pun bersambut. Sang guru ngaji menyanggupi untuk mengajari mereka seminggu sekali selepas isya'. Kira-kira ada sekitar 15 orang yang ikut belajar ngaji. tidak banyak memang, tapi sangat menyejukkan melihat semangat belajar mereka di usia yang sudah tidak muda lagi. tetapi yang ikut bukan cuma para tetua saja. Ada juga beberapa ibu muda dan yang belum ibu-ibu seperti saya hehehe. Saya sendiri sadar betul kemampuan saya membaca Al-qur'an masih jauh dari sempurna. Karenanya saya tidak melewatkan kesempatan ini.

"Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya". Begitulah kutipan hadits yang mengingatkan kita untuk senantiasa belajar Al-Qur'an dan jika sudah bisa gantian mengajarkannya pada orang lain yang belum bisa. Sang guru ngaji yang berpenampilan kalem itu dengan sabar mengajari ibu-ibu tanpa harus menggurui. Semoga Alloh memberikan limpahan pahala kepada  beliau.