Wednesday, December 25, 2013

Libur Sekolah, Dulu dan sekarang



Musim libur anak sekolah telah tiba. Jadi inget jaman dulu pas masih sekolah. Kalau udah mau liburan sekolah rasanya bahagia sekali.

Kalau di desa seperti tempat saya, waktu libur biasanya digunakan untuk keliling rame2 naik sepeda. Dari pagi sampai sore, seperti gak ada capeknya. Kadang sampai lupa makan. Itu dulu waktu jaman saya. Kalau sekarang sepertinya sudah sedikit bergeser budayanya.

Anak-anak jaman sekarang mengalami peningkatan utamanya dalam hal fasilitas. Lihat saja tunggangan mereka. Bukan lagi sepeda onthel melainkan sepeda motor.   Dulu berenang di sungai sekarang di kolam renang. Dulu main kelereng sekarang main game online. Lihat saja bagaimana susasana di warnet atau rental PS kalau musim libur kayak gini. Dari pagi sampai malam pasti penuh dengan  anak2 usia sekolah.
Sulit sekali menemukan anak-anak kecil yang bermain kasti atau kelereng di lingkungan saya beberapa tahun belakangan. Yang ada malah anak-anak yg wira wiri naik sepeda motor sambil guyonan (bercanda). Mereka gak sadar kalau ulah mereka itu bisa membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Ya, namanya juga masih anak – anak. Mungkin mereka belum berfikir samapai kesitu. Mereka hanya ingin bersenang –senang saja. Dan utamanya adalah karena mereka difasilitasi oleh orang tuanya. Coba kalau orang tuanya tidak mebelikan sepeda motor untuk anak- anaknya yg masi usia SD atau SMP. Mungkin tidak akan seperti itu kejadiannya.

Di rental PS dan warnet juga tak kalah ramenya. Apalagi sekarang yang namanya wanet dan rental PS sudah menjamur di pedesaan. Tampak juga beberapa anak yg tampak khusyu’  memegang handpone atau tabletnya. Mulai dari main game sampai facebook.  Bahkan salah satu keponakan saya pernah bilang kalau sehari bisa update status sampai puluhan kali. Hampir setiap anak sekarang sudah memiliki HP. Dan biasanya HP nya sudah lumayan canggih, tidak seperti hp saya yg hanya bisa buat telpon dan sms hehehe.
Itu kalau di daerah saya yang bisa dibilang lingkungan pedesaan. Di daerah perkotaan beda lagi. Kemarin saya melihat banyak anak-anak berkeliaran di jalan. Saya kira mereka mau bermain, gak taunya mau minta uang. Satu persatu orang dihampiri sambil menengadahkan tangan mereka. Saya rasa mereka bisa dapat puluhan bahkan ratusan ribu selama liburan. Mereka sebenarnya tidak tampak seperti anak yg kekurangan dari segi ekonomi. Mungkin mereka kepingin jajan atau ke game center tapi gak dikasih uang sama orang tuanya. Miris juga melihat kondisi kayak gini. Masih kecil sudah terbiasa meminta-minta. Gimana kalau sudah dewasa ya?

Di pusat perbelanjaan juga banyak anak-anak usia sekolah yg berkeliaran tanpa didampingi orang tuanya. Mungkin kalau di desa ada mall jadinya akan seperti ini juga.

Kira-kira masih ada gak anak-anak yg menyempatkan waktu untuk membaca buku di waktu libur kayak gini. Semoga saja masih banyak orang tua yg peduli dengan hal-hal seperti ini dan membimbing anaknya untuk mengisi waktu libur dengan cara yang positif.
Mungkin perlu ditambahkan mata pelajaran mengenai permainan dan lagu-lagu  tradisional di sekolah supaya anak-anak tidak melulu terkontaminasi dengan boyband atau girlband yang lagunya jauh dari dunia anak-anak. Pihak sekolah juga sebaiknya memberikan pengarahan kepada orang tua murid tentang bagaimana cara mengisi liburan yang positif.

2 comments:

  1. jaman dulu dan sekarang berbeda, semuanya berubah.

    ReplyDelete
  2. yep, sudah banyak yg berubah. dan tentu saja ada konsekuensinya

    ReplyDelete